KONSEP PENDIDIKAN

Konsep terpenting yang mendasari semuanya adalah bahwa proses pembelajaran al qur’an harus berawal dari tumbuhnya rasa cinta kepada Al Quran. Adapun adanya metode dan target pembelajaran, adalah factor pendukungnya saja.
Maka konsep Pendidikan tersebut diurai menjadi beberapa poin :
1. Pendidikan untuk semua, Cinta sebagai syarat utama
Pendidikan bukanlah hak mereka yang kaya, bukan pula semata hak mereka yang berotak cerdas, melainkan hak siapapun yang berkeinginan mencari ilmu.
Di Salsabila Tahfidz, persyaratan penerimaan santri baru tidaklah diseleksi berdasarkan kecerdasan otak maupun kemampuan membayar biaya pendidikan, namun diseleksi berdasarkan tingginya tingkat kemauan dan tekad calon santri dalam mempelajari al quran, yang bersumber dari adanya kecintaan mereka kepada Allah SWT dan terhadap al qur’an itu sendiri.

2. Al Quran yang paling utama, paling awal, paling dekat dan paling banyak
Ilmu Al quran, adalah menempati prioritas yang paling utama harus dipelajari, dibandingkan ilmu=ilmu umum yang lain. Dan untuk mendapatkan ilmu al qur’an dan keberkahannya, maka alqur’an harus menjadi yang paling dekat dengan keseharian santri, dibawa dan dimanfaatkan dimana pun yang memungkinkan, serta menjadi yang paling banyak dibaca dibandingkan dengan buku-buku yang lain.

3. Semua berawal dari cinta
Belajar ilmu al quran, tidak bisa datang dari keterpaksaan. Mempelajari bacaan al qur’an, menghafalkan dan mengamalkannya, teramat sulit untuk dipelajari dan diperoleh ilmunya bagi mereka yang tak memiliki tekad dan kecintaan yang kuat terhadap al qur’an. Sebaliknya, jika kecintaan kepada al qur’an sudah tumbuh, maka tanpa diperintah, seseorang akan senang dan merindukan saat-saat kebersamaan dengan al qur’an, saat membaca, menghafalkan, dan berusaha mengamalkannya.
Itu sebabnya di Salsabila tahfidz, tidak harus diterapkan target pencapaian dengan cara ketat dan memaksa serta membebani, namun lebih diutamakan melakukan proses pembelajaran yang bisa menumbuhkan kecintaan santri kepada al qur’an.

4. Pembentukan lingkungan yang mendukung
Seseorang akan berkembang ddngan sangat terpengaruh oleh kondisi lingkungan, maka sangat utama untuk melakukan penataan lingkungan dalam proses pembelajaran.
Penataan lingkungan dilakukan dengan tujuan agar lingkungan bisa memberikan input positif melalui panca indra. Kelas yang bersih, taman-taman tertata indah, dan kalimat motivasi di berbagai sudut, mendukung pembelajaran melalui mata. Alunan murattal yang syahdu, di sela-sela kegiatan keseharian santri, pun mendukung pembelajaran melalui indra pendengaran.